Puisi Esai Denny JA: Ambillah Ginjal Ibu, Anakku
- Penulis : Imron Fauzi
- Minggu, 22 Desember 2024 18:01 WIB

Ketika mereka masuk ke ruang operasi,
doa-doa disemai menjadi aliran sungai,
mengalir di hati semua orang.
Waktu berhenti,
Daun tertahan di udara,
menunggu angin menjatuhkannya.
Jam dinding berdetak,
menjadi palu takdir yang menghitung masa depan.
selamat atau mati.
Baca Juga: Jota Tampil Memukau sebagai Penyerang Tengah, Liverpool Menang 2-0 atas Ipswich Town
Ketika Mila bangun,
ia merasa sesuatu yang berbeda.
Tubuhnya lebih ringan,
napasnya lebih lapang.
Ia menangis.
“Ibu, aku bisa hidup lagi.”
Kartini tersenyum dari ranjang sebelah.
Wajahnya pucat, tubuhnya lemah,
tapi di matanya ada cahaya.
“Ibu melahirkanku kedua kali.
Sekali dari rahimmu
dan sekali lagi dari ginjalmu.”
Baca Juga: Oppo Find X8 dan Find X8 Pro Resmi Hadir di Indonesia, Usung Chipset Tangguh dan Kamera Hasselblad
Kini, Mila berjalan di taman,
menatap langit biru tanpa rasa takut.
Kartini duduk di bangku,
menyaksikan anaknya dengan takjub, walau ginjalnya tinggal separuh.
Kasih ibu lautan tanpa tepi.
Ia terus mengalirkan gelombang ke pantai,
bahkan ketika pasir mencoba menjauh.
Dan Mila adalah kapal kecil,
yang ia jaga agar tak pernah karam,
meski badai terus datang.
Baca Juga: Sri Mulyani Bahas Program Makan Bergizi Gratis dengan Gates Foundation untuk Atasi Stunting
Jakarta, 2024.***