Catatan Denny JA: Wahai Para Esoteris, Berkumpulah
- Penulis : Imron Fauzi
- Kamis, 17 Oktober 2024 09:20 WIB

Menyelami akar batin juga membantu kita mengembangkan pemahaman yang lebih inklusif dan toleran. Dengan melihat keindahan dan kebenaran di balik setiap agama, kita mengurangi rasa terancam oleh perbedaan.
Ini pemahaman yang menjadi jembatan di dunia yang penuh konflik, dan mengingatkan kita akan kesatuan yang lebih dalam.
-000-
Baca Juga: Leverkusen Juara Piala Super Jerman 2024 Setelah Menang Adu Penalti Melawan Stuttgart
Lima Prinsip Kesatuan Transendental
Kesatuan transendental dapat diringkas dalam lima prinsip dasar yang mencerminkan inti dari semua tradisi spiritual.
Pertama, Realitas Transendental. Setiap agama mengakui adanya Kebenaran Absolut yang melampaui dunia fisik dan pemahaman manusia biasa. Realitas ini adalah tujuan akhir dari semua pencarian spiritual.
Baca Juga: Jordi Amat Kembali Dipanggil, Mees Hilgers dan Eliano Reijnders Siap Debut Bersama Timnas Indonesia
Kedua, Kehadiran Ilahi di Dalam Diri. Setiap agama mengajarkan bahwa unsur Ilahi atau percikan ketuhanan ada di dalam diri manusia. Dengan demikian, kita semua membawa esensi Ilahi yang menghubungkan kita dengan yang gaib.
Ketiga, Cinta sebagai Jalan Menuju Kesatuan. Cinta dianggap sebagai jalan utama untuk mencapai persatuan dengan Ilahi. Semua agama menekankan cinta, compassion, dan kasih sayang sebagai jalan untuk mendekatkan diri pada Tuhan dan menciptakan harmoni dengan sesama.
Keempat, Pengendalian Diri. Semua tradisi mengajarkan pentingnya pengendalian diri sebagai jalan untuk membersihkan jiwa dan membebaskan diri dari keterikatan duniawi.
Baca Juga: LSI Denny JA Soroti Keberhasilan Kebijakan Ekonomi Selama 10 Tahun Pemerintahan Jokowi
Kelima, Pengalaman Mistis sebagai Jalan Langsung menuju Realitas. Semua agama mengakui bahwa pengalaman mistis adalah cara langsung untuk merasakan kehadiran Ilahi. Melalui meditasi, doa, atau zikir, kita bisa menyentuh kebenaran yang melampaui bentuk dan doktrin.