DECEMBER 9, 2022
Hiburan

Catatan Denny JA: Makna Hidup di Era Algoritma

image
Catatan Denny JA: Makna Hidup di Era Algoritma (istimewa)

Di Jepang, bahkan dibentuk posisi Menteri Kesepian untuk menangani masalah ini. Banyak orang merasa lebih terhubung dengan layar daripada sesamanya. Ini menimbulkan kehampaan yang memicu pencarian keseimbangan dan makna hidup yang hilang.

Data dari WHO menunjukkan bahwa angka bunuh diri kini lebih tinggi daripada kematian akibat terorisme, perang, dan kekerasan bersenjata. 

Fakta ini mencerminkan kegagalan manusia modern dalam menemukan kebahagiaan di tengah tuntutan hidup yang kian berat. Wellness hadir sebagai salah satu jalan untuk menjaga kesehatan mental dan ketenangan batin. 

Baca Juga: Orasi Denny JA: Menemukan Gagasan Besar di Setiap Zaman

Ia menawarkan ruang untuk beristirahat dari laju kehidupan yang dipacu data dan prediksi.

Kemudahan komunikasi virtual sering kali menggantikan hubungan nyata. Namun kualitas hubungan yang dibangun di dunia maya ini sering kali dangkal. Banyak orang merasa ada sesuatu yang hilang, yang mendasar dalam kehidupan. 

Wellness, melalui praktik meditasi dan refleksi, mengajak kita untuk kembali menyelami diri dan menemukan kedamaian. Inu bentuk ketenangan yang tidak bergantung pada faktor eksternal.

Baca Juga: Sriwijaya FC Kalahkan Persikabo 1973 dengan Skor 5-1: Chencho Jadi Bintang Pertandingan

-000-

Fenomena ini juga terlihat dalam kebangkitan spiritualitas modern, termasuk ketertarikan pada karya Jalaluddin Rumi. 

Di Amerika Serikat, karya-karya Rumi, penyair sufi dari Persia yang hidup lebih dari 800 tahun lalu, kini lebih populer daripada puisi T.S. Eliot atau Walt Whitman. (2)

Baca Juga: Lima Ponsel Samsung Terbaik yang Direkomendasikan untuk 2024

Kedalaman makna yang disampaikan Rumi tentang cinta universal dan spiritualitas tanpa batas menjadi panduan bagi banyak. Terutama bagi orang yang merasa hampa di tengah kesibukan modern.

Halaman:
1
2
3
4
5
6

Berita Terkait