Catatan Denny JA: Tak Kutemukan Surga di Sana
- Penulis : Imron Fauzi
- Rabu, 02 Oktober 2024 09:00 WIB

-000-
Ia terdampar di negeri yang dulu memberinya naungan,
tapi Yugoslavia pun pecah,
seperti kaca yang retak di tanah keras.
Di Sarajevo, tembok-tembok bicara dengan luka,
pintu-pintu tertutup oleh peluru dan api.
Baca Juga: Denny JA: Universalization of the Religious Message
Negeri yang teguh kini terbelah,
dibakar kebencian,
dihancurkan perang saudara,
perbedaan adalah dosa
yang ditukar dengan nyawa.
Marwan menyaksikan semuanya,
dari jendela apartemen kecil.
Di sini, tak ada surga yang dijanjikan.
Ia melihat tetangga menjadi musuh,
sungai menjadi kuburan,
dan tawa anak-anak berubah menjadi tangis.
Baca Juga: Usai Bungkam LavAni, Jakarta Bhayangkara Presisi Juara Proliga 2024
Ia hidup di antara reruntuhan,
terjebak dalam sejarah yang tak mengenal maaf,
tak bisa pulang,
tak bisa maju.
-000-
Namun, di tengah segalanya,
rindunya pada Indonesia tetap menyala,
meski perlahan padam dimakan waktu.
Baca Juga: Nova Arianto Sebut Putu Panji Apriawan Ideal Menjadi Kapten Timnas U-17 Indonesia
Ia ingat Sukabumi—
tanah basah selepas hujan,
Gunung Gede menjulang di kejauhan,
peuyeum hangat dari pasar,
suara jangkrik di malam yang lengang.