BEI Paparkan Sejumlah Tantangan yang Menghantui Pasar Modal hingga Akhir Tahun 2024
- Penulis : Imron Fauzi
- Senin, 29 Juli 2024 21:16 WIB
.jpg)
Di sisi lain, BEI melihat ada beberapa peluang terhadap perkembangan pasar modal Indonesia.
Pertama ialah ketahanan ekonomi domestik yang tumbuh lebih kuat dibandingkan negara lain, yaitu 5,11 persen pada kuartal I-2024.
Kedua, terjadi peningkatan aktivitas konsumsi partai politik jelang pemilihan kepala daerah (pilkada) serempak yang berpotensi mendongkrak pertumbuhan ekonomi dalam negeri.
Baca Juga: Bapanas Salurkan Bantuan Sembako di Wilayah Bencana Erupsi Gunung Ruang Sulut
“Tentu saja terkait dengan pemilu adalah wait and see investor asing terkait dengan pembentukan kabinet baru di bulan Oktober,” ucap Iman.
Ketiga, beberapa proyek investasi pemerintah memberikan dampak positif terhadap perekonomian. Mulai dari proyek strategis nasional, pengembangan Ibu Kota Negara (IKN), dan hilirisasi industri.
Peluang berikutnya mengenai jumlah investor pasar modal yang diperkirakan akan terus bertambah, sehingga berdampak positif terhadap peningkatan likuiditas pasar dan pertumbuhan pasar modal secara umum.
Baca Juga: Hadiri Sidang IPPP, Sekjen DPR RI Promosikan Produk UMKM Papua ke Pasifik
Terakhir, faktor-faktor lain seperti penerapan Undang Undang Pengembangan dan Penguatan Sektor Keuangan (UU P2SK) dan pengembangan produk investasi yang lebih beragam.
Untuk memaksimalkan peluang dan mengatasi tantangan yang ada di pasar modal, BEI memfokuskan kepada tiga hal.
Poin pertama adalah perlindungan investor dengan melakukan pengembangan integritas pasar yang berkelanjutan (continuous market integrity development), termasuk penerapan papan pemantauan khusus, notasi khusus, dan tindakan pencegahan serta edukasi pemangku kepentingan pasar modal.
Baca Juga: Ekonom Universitas Brawijaya Sebut Industri Manufaktur RI Masih Terkuat di ASEAN
Pada sisi pendalaman pasar (market deepening), terkait dengan peningkatan jumlah Initial Public Offering (IPO) dan listing, juga mengenai IDX inkubator dan papan akselerasi untuk mengakomodasi Usaha Kecil Menengah (UKM)/startups listing, papan utama new economy, E-Registration dan e-IPO enchancement, hingga inisiatif ESG (Environmental, Social, and Governance).