BIS - 3 Juli 2023 Harga sewa tempat usaha di mal atau mal diperkirakan akan meningkat seiring pulihnya sektor ini dari pandemi Covid-19. Sander Halsema, Director of Retail Services Colliers Indonesia, memperkirakan harga sewa akan naik rata-rata 5 hingga 10 persen, tergantung perkembangan okupansi di masing-masing mal. “Pertumbuhan sewa semua kategori pusat perbelanjaan sekitar 5-10 persen. Namun, peningkatan ini diperkirakan terjadi pada semester II 2023 atau akhir 2023,” kata Sander kepada Bisnis, Minggu (7 Februari 2023). Menurut Sander, pengelola mal yang berhasil mempertahankan tingkat hunian rata-rata pada tingkat yang sehat selama pandemi akan lebih percaya diri dalam menetapkan persentase sewa yang lebih tinggi pascapandemi. Di sisi lain, meski kondisi di beberapa mal sudah membaik, pengelola mal menunggu sedikit lebih lama sampai penyewa pulih sepenuhnya dari dampak pandemi. Berdasarkan data Colliers Indonesia, rata-rata okupansi pusat perbelanjaan di Jakarta stagnan di angka 69 persen pada kuartal I 2023. Situasi yang sama terjadi di pusat perbelanjaan di Jabodetabek, di mana okupansi turun menjadi 68,8 persen karena perluasan penawaran baru. Dibandingkan dengan pekerjaan pra-pandemi, yaitu. Pada triwulan terakhir 2019, rata-rata okupansi mal di Jakarta sebesar 79,8 persen dan di Bodetabek 78,5 persen. Menurut laporannya, perkembangan okupansi pusat komersial di kelas menengah ke atas dan kelas atas cukup tinggi pada triwulan I 2023 sebesar 79,3 persen dan 84,5 persen. Dibandingkan dengan kelas bawah, tingkat penyerapan tenaga kerja adalah 65,9 persen di kelas menengah dan 47 persen di kelas bawah. Namun, angka tersebut masih jauh di bawah Q4 2019 atau hunian sebelum pandemi. Saat itu, kelas atas 91 persen, kelas atas 90,4 persen, kelas menengah 77,6 persen, dan kelas bawah 66,3 persen. Harga sewa ruang komersial masih lebih rendah dari harga sewa sebelum pandemi, dan tidak hanya dalam hal hunian. Rata-rata sewa ritel di Jakarta saat ini Rp 563.428 per meter persegi dibandingkan Rp 609.003 per meter persegi pada kuartal terakhir 2019. Namun terkait tarif layanan, tarif yang berlaku untuk triwulan I 2023 lebih tinggi, yakni Rp 153.519 per meter persegi dibandingkan Rp 145.784 per meter persegi sebelum pandemi. [caption id="attachment_8392" align="alignnone" width="653"] Warga berbelanja di Pondok Indah Mall, Jakarta Selatan, Minggu (15/8/2021). [Suara.com/Alfian Winanto][/caption]Sander menjelaskan okupansi pusat perbelanjaan di Jabodetabek relatif stabil di angka 70 persen pada semester I 2023. Hal ini menandakan okupansi pusat perbelanjaan Jabodetabek akan terpakai untuk beberapa tahun ke depan. Pengelola mal mulai menarik penyewa, yang dapat dengan cepat memengaruhi hunian serta jumlah pengunjung mal. Salah satu pengembang pusat perbelanjaan besar di Jakarta, PT Pakuwon Jati Tbk. (PWON) mengumumkan rata-rata okupansi pusat perbelanjaan yang dikelolanya saat ini naik menjadi 94% pada semester I/2023. “Kinerja pusat ritel kemudian terletak pada kenyataan bahwa 94 persen pusat perbelanjaan telah terisi dan 41 persen kontrak NLA (Net Leasable Area) disewakan pada tahun 2023 dan seterusnya,” ujar Minarto Basuki, CFO PWON, dalam rilisnya baru-baru ini jumpa pers Sementara itu, PWON mencatatkan penjualan berulang sebesar Rp 1,08 triliun pada kuartal I 2023. Angka tersebut meningkat 28,7 persen dari Rp 842 miliar secara year on year dan year on year. Sewa ritel menyumbang 54 persen dari pendapatan di segmen pengembangan. Namun, PWON belum mengumumkan rencana kenaikan sewa ritel di beberapa mal yang dikelolanya. Dalam hal ini, kinerja pusat perbelanjaan PWON dengan kinerja terbaik adalah Mal Kota Casablanca (116.000 meter persegi) dengan okupansi 100 persen mulai 2022. Berikutnya Mal Gandaria City (110.000 meter persegi) dengan okupansi 97 persen dan Blok M Plaza (30.000 meter persegi) dengan okupansi 92 persen. Selain itu, PWON berencana memperluas mal di beberapa lokasi seperti Pakuwon Mall Bekasi, Pakuwon City Mall 3, dan Kota Casablanca Phase 4 pada tahun 2027. Siap-siap! Harga sewa ritel model diperkirakan naik 5 hingga 10 persen (anr, ebc ,bis)