Pertajam! Sektor industri akan menjadi penghasil terbesar penerimaan pajak RI
- Penulis : Dimas Anugerah Wicaksono
- Kamis, 27 Juli 2023 10:48 WIB

BIS - 27 Juli 2023
Industri manufaktur tetap menjadi penghasil pendapatan pajak terbesar. Pada Januari-Juni 2023, manufaktur menyumbang 27,4 persen dari seluruh penerimaan pajak, atau Rp 970,2 triliun.
Kementerian Perindustrian (Kemenperin) terus mendukung pelaku industri dalam menjaga produktivitas. Seperti disinggung sebelumnya, Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan penerimaan pajak dari industri semakin menurun.
“Namun, indikatornya tetap menunjukkan aktivitas sektor industri tetap produktif. Ini akan terus kita jaga," kata Juru Bicara Kementerian Perindustrian Febri Hendri Antoni Arif dalam keterangan tertulis, Rabu (26/7/2023).
Febri menyebut Indeks Manajer Pembelian (PMI) Manufaktur dan Indeks Keyakinan Industri (IKI) sebagai indikator. Dari lebih dari 40 negara yang disurvei oleh S&P Global, sekitar 61,9% mengalami penurunan, dibandingkan dengan kurang dari 50 negara, menurut PMI.
“Indonesia saat ini sedang mengalami growth streak selama 22 bulan berturut-turut, atau hampir dua tahun, dengan PMI manufaktur di atas 50,” kata Febri.
Menurut laporan S&P Global, pertumbuhan industri Indonesia cukup pesat berkat peningkatan pesanan baru, dari 50,3 pada Mei 2023 menjadi 52,5 pada Juni. Hal ini menyebabkan peningkatan produksi, yang juga berkontribusi pada peningkatan jumlah karyawan.
Indikator ini juga sejalan dengan Indeks Keyakinan Industri (IKI) yang diterbitkan oleh Kementerian Perindustrian. Pada Juni 2023, IKI mencapai 53,93 poin, meningkat 3,03 poin dibanding Mei 2023. Nilai tersebut dipengaruhi kenaikan IKI di 21 industri.
“Mayoritas pelaku industri mengindikasikan bahwa kondisi bisnis secara umum telah membaik dan mereka positif terhadap situasi ekonomi selama enam bulan ke depan,” tambah Febri.
Keberhasilan industri pengolahan nonmigas juga tercermin dari tingkat utilisasi yang berkisar 70% pada Januari-Juni 2023. Hal ini menunjukkan tingkat produksi industri yang relatif stabil, lebih tinggi dari tahun 2021-2022 dan kembali ke tingkat sebelumnya. -Kondisi pandemi 76%.
[caption id="attachment_10128" align="alignnone" width="300"] ilustrasi gambar(taxacademicom)[/caption]
Indonesia terus meningkatkan produktivitas dan daya saing industri dan merupakan salah satu dari sepuluh negara di dunia dengan pangsa manufaktur terbesar dalam produksi global (berdasarkan data dari Union Statistics Economics).
Kementerian Perindustrian menerapkan kebijakan industrialisasi berbasis industri hilir, sehingga peningkatan nilai tambah barang di dalam negeri dapat dioptimalkan.
“Dengan nilai ekspor yang sederhana dibandingkan dengan ekspor komoditas murni, maka industri dapat memberikan dampak yang lebih besar terhadap nilai tukar negara,” kata Febri.
Investasi industri mencapai Rp 270,3 triliun pada Januari-Juni 2023, meningkat sekitar 17% dibandingkan periode yang sama tahun lalu. Peningkatan investasi berdampak positif pada produksi hilir industri karena proyek industri meningkat di berbagai bagian negara.
Peningkatan investasi juga menciptakan lebih banyak lapangan kerja baru. Pada Agustus 2022, jumlah tenaga kerja industri sebanyak 19,11 juta orang atau 14,13% dari total angkatan kerja. Jumlah ini melebihi jumlah pekerja industri sebelum pandemi Covid-19 (18,87 juta orang pada tahun 2019).
(Dil,dtk,bis)